Di era menuju kenormalan baru. Kebijakan 50 % Peserta didik melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Sekolah dan 50 % lainnya melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh atau Belajar dari Rumah, Harus disikapi dengan pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan pemilihan platform pendidikan yang tepat agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang sama. Salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kondisi di era menuju kenormalan baru adalah model pembelajaran Flipped Classroom.
Model Pembelajaran Flipped Classroom Jika dilihat dari Bahasanya dapat diartikan sebagai kelas terbalik. Flipped classroom pada dasarnya membalik aktivitas pembelajaran, yakni aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan di kelas sekarang dapat diselesaikan di rumah dan sebaliknya aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di rumah, sekarang dapat diselesaikan di kelas.Dengan kata lain, flipped classroom merupakan penggabungan pembelajaran sinkronus dan pembelajaran asinkronus. Pembelajaran sinkronus biasanya dilaksanakan secara tatap muka langsung di kelas. Sedangkan, pembelajaran asinkronus adalah pembelajaran yang sifatnya lebih mandiri. Konten biasanya diakses melalui beberapa bentuk media pada platform digital. Peserta didik dapat memilih kapan mereka belajar dan juga mereka dapat mengajukan pertanyaan di kolom komentar, serta berbagi ide atau pemahaman mereka tentang sebuah materi dengan pengajar atau teman sekelas. Sedangkan, umpan balik akan diterima mereka tidak pada saat yang sama.
Pada Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom, kita dapat memanfaatkan fitur sumber belajar portal rumah belajar yang menyediakan konten pembelajaran berupa video, teks, dan suara sebagai input untuk belajar mandiri peserta didik dipadukan dengan memanfaatkan fitur kelas maya portal rumah belajar sebagai media interaksi antara pengajar dan peserta didik secara asinkronus.
 |
| Gambar Konsep pelaksanaan Flipped Classroom (sumber: literasidigital.com) |
Model Pembelajaran flipped classroom, dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu, sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas dimulai (in-class) dan setelah kelas berakhir (out of class). Sebelum kelas dimulai, peserta didik sudah mempelajari materi yang akan dibahas, dalam tahap ini kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik adalah mengingat (remembering) dan mengerti (understanding) materi. Dengan demikian pada saat kelas dimulai peserta didik dapat mengaplikasikan (applying) dan menganalisis (analyzing) materi melalui berbagai kegiatan interaktif di dalam kelas, yang kemudian dilanjutkan dengan mengevaluasi (evaluating) dan mengerjakan tugas berbasis project tertentu sebagai kegiatan setelah kelas berakhir (creating).
Berikut beberapa kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran flipped classroom :
- Peserta didik lebih aktif dan diberikan peran terhadap pola pembelajaran mereka.
- Sangat sesuai dengan gaya belajar peserta didik masa kini, dimana peserta didik sangat dekat dengan teknologi.
- Membantu peserta didik yang mau berusaha untuk memahami materi belajar secara lebih leluasa di rumah.
- Meningkatkan interaksi antara peserta didik dengan guru
- Menyusun Rencana Pembimbingan Model Flipped Classroom dengan memanfaatkan fitur portal rumah belajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik
- Menyiapkan panduan pembelajaran dan membuat bahan belajar berupa Media Pembelajaran Interaktif serta mengunggahnya ke portal rumah belajar yang nantinya akan menjadi rujukan peserta didik didalam beraktivitas
- Menyiapkan Kelas maya di portal rumah belajar sebagai lingkungan belajar peserta didik saat mereka belajar dari rumah.
Sumber :
- https://www.usd.ac.id/pusat/ppip/2020/05/04/konsep-dasar-metode-flipped-classroom/
- https://belajar.kemdikbud.go.id/bdr/assets/file/Panduan%20Model%20Pembelajaran%20Inovatif.pdf
Posting Komentar